Untuk teman-teman
yang suka menseting Mikrotik. Baik Router Board maupun OS pada PC.
Saya sering
browshing di internet dan mendapatkan begitu banyak article tentang cara
menseting MikroTik. Mulai dari pemula sampai yang merasa sudah mahir.
He…he… saya jadi
agak terkekeh kekeh melihat begitu banyak article yang menurut saya justru
“menyesatkan”. Yang ada dalam pikiran saya adalah mengapa menseting mikrotik
yang begitu mudah kok malah dibuat berbelit-belit.
Sudah cukup lama
saya ingin sharing ilmu yang satu ini dengan rekan-rekan semua, hanya saja
waktu yang membuat saya menjadi agak kesulitan menulis. Maklum kesibukan saya
cukup banyak menyita waktu.
Namun karena saya
belum menemukan ada yang memposting article cara mensetup MikroTik dengan cara
yang benar, maka malam ini saya coba paksakan untuk membuat sebuah article cara
menseting MikroTik yang benar dan mudah. Dan tentunya dengan maksud juga untuk
meluruskan informasi yang “salah” yang telah beredar di Internet begitu banyak.
Perlu saya tekankan,
untuk mengenal mikrotik sebaiknya anda belajar dari awal sehingga pengetahuan
anda menjadi sistematis dan mudah untuk dikembangkan kemudian. Jadi tidak
tercampur aduk.
Banyak para pemula
menjadi bingung dan bertanya ” Saya harus mulai dari mana untuk mengenal
MikroTik “. Semakin banyak mereka membaca article di Internet Justru mereka
malah semakin bingung. Yang terjadi malah hanya ikut-ikutan dengan meng
“copi-paste” dari article-article yang mereka sendiri belum yakin kebenarannya.
Alhasil performance mikrotiknya malah jadi amburadul..dan tak tahu arah
sebenarnya.
Ini yang membuat
setiap orang akhirnya memiliki asumsi sendiri-sendiri tanpa memiliki
pengetahuan dasar yang standard dan benar. Mereka tak memahami mana yang harus
didahulukan dan dikemudiankan.
Supaya tidak menjadi
campur aduk. Maka anda harus mengerti mana yang merupakan fungsi dasar dan mana
yang merupakan fungsi tambahan sebagai langkah lanjutan.
Saya akan coba
membimbing anda dengan cara yang mudah agar anda memiliki pengerahuan dasar
dulu. Setelah itu anda bebas mengembangkan sesuai dengan keinginan anda.
Setelah anda mempelajari dan mengerti fungsi dasar yang akan saya berikan, maka
silahkan, anda boleh membaca article yang lain yg ada di internet untuk membuat
model pengembangan lanjutan.
Bagi anda para
blogger yang creative dan terlanjur membuat posting di blog anda, silahkan
direvisi agar tidak menjadi “menyesatkan ” bagi rekan-rekan lain yang membaca
article anda.
Ada 2 pokok materi
yang anda harus miliki untuk menset up mikrotik sebagai Hotspot Server :
1. Setup dasar
dimana mikrotik sudah akan bekerja dengan fungsi standard.
2. Setup lanjutan
sebagai langkah pengembangan sesuai keinginan anda.
Untuk kesempatan ini
saya akan menguraikan cara mensetup MikoTik dengan cara yang standard. Urian
lain diluar dari yang akan saya uraikan berikut ini hanya merupakan setup
tambahan dan bersifat optional. Artinya boleh dibuat atau ditinggalkan.
Mari kita mulai dari
awal yang baik….
Sebenarnya untuk
menseting MikroTik sampai pada kondisi siap pakai hanya diperlukan 3 langkah
mudah saja. Artinya dengan 3 langkah dasar tersebut maka mikrotik sudah dapat
digunakan sebagai Server Hotspot. Bagaimana caranya…??? Yuk ikuti petunjuk saya
berikut ini..
Kita akan
mengasusmsikan bahwa mikrotik hanya terbagi menjadi 2 ( dua ) bagian dasar,
yaitu :
1. Bagian yang
terhubung dengan Internet.
2. Bagian yang
terhubung dengan computer client.
Secara umum di
Indonesia, bagian pertama diatas biasanya akan dihubungkan ke Modem ADSL dan
bagian ke dua akan dihubungkan dengan Computer Client yang tentunya telah di
setting untuk menerima IP Dynamic.
Kira-kira skemanya
akan seperti ini :
MODEM
ADSL —–>>>
MikroTik——–>Computer Client
Nah jika kondisi
jaringan anda sama dengan yang saya maksud diatas, maka sangatlah mudah
menseting MikroTik untuk dijadikan sebagai hotspot server. Dengan asumsi bahwa
DHCP server pada Modem ADSL dalam keadaan enable atau aktive dan terhubung ke
Internet. Dan ini biasanya memang sudah disetting demikian oleh Telkom ketika
anda membeli paket speedy.
Bagaimana cara
menseting mikrotik hanya dalam 3 langkah akan diterangkan sebagai berikut.
1. Mengaktifkan DHCP Client pada Mikrotik
Click:
IP –>> DHCP Client— Click
tanda (+)—>> pilih Interface yg ke internet—>> click OK
Ini artinya kita
akan membuat mikrotik sebagai penerima IP address dari Modem ADSL. Cara ini
sama halnya seperti ketika anda menghubungkan langsung Computer anda ke Modem
ADSL. Tentunya Computer akan di setting sebagai penerima IP Address atau IP
Dynamic pada TCP/IPv4 nya.
2. Menentukan IP address yang akan digunakan sebagai
IP dasar hotspot
Untuk membuat server
hotspot tentunya anda akan diminta untuk menentukan IP address yang nantinya
akan diberikan kepada client mikrotik anda.
Click
: IP–>> addresses
Click
: tanda (+)–>>
masukkan IP address—>> pilih interface yg ke client —>>click ok
3. Mensetup Server
Langkah terakhir
adalah mensetup hotspot berdasarkan IP address yang telah anda tentukan.
Click
: IP –>>
Hotspot–>>Server–>>Hotspot Setup ( Click next dan next terus sampai
selesai )
*
*
Setelah 3 langkah
diatas anda lakukan, maka anda sudah dapat mereboot MikroTik anda untuk siap
digunakan.
Cick
: System — >> Reboot
Tunggu sampai
MikroTik startup kembali. Buka browsher maka menu login akan muncul untuk
menghadang akses anda ke Internet. Masukkan user “admin” tanpa password.
Dan…. hoppss anda sudah berada di jalur Internet.
Mudah sekali
bukan…???
*
*
Tentunya bagi anda
yang biasa menseting mikrotik dengan cara ” menyesatkan ” akan bertanya mengapa
langkah-langkah dibawah ini tidak dilakukan?
Setting DHCP server,
NAT, Masqurade, setting route, IP pool, DNS dll…dll..
Perlu anda ketahui,
bahwa pekerjaan membuat semua itu bukan pekerjaan anda. Ketika anda mensetup
server hotspot, maka otomatis segala sesuatu yang berhubungan dan menunjang
kinerja dari server hotspot sudah dibuat oleh MikroTik dengan sendirinya. Anda
cukup melakukan 3 langkah yang telah saya terangkan diatas.
Nah…. untuk lebih
jelasnya mari kita praktekkan secara langsung sekarang…
Saya akan gambarkan
sebuah contoh cara menseting MikroTik dengan menggunakan RB-450. Anda juga
dapat menggunakan type lainnya karena pada dasarnya memang sama saja.
Ini adalah gambar
ketika anda pertama kali membuka Mikrotik. Atau ketika anda meresetnya. Anda
akan diberikan IP address sementara sebagai default dari MikroTik.
Tampilan awal
mikrotik baru
Silahkan click
Remove Configuration sehingga MikroTik siap untuk di setup dan tampilannya akan
menjadi kosong seperti dibawah ini.
Tapilan awal kosong
Selanjutnya kita
akan melihat Interface dari Mikrotik kita. Jika anda menggunakan RB-450 maka
tampilan Interfacenya akan seperti dibawah ini. Tanda R pada ether2 menunjukkan
bahwa komputer remote anda berada pada interface tersebut.
Interface pada
Mikrotik RB-450
Selajutnya kita akan
mengganti nama dari 2 interface pertama dan menonaktifkan interface sisanya.
Misalkan nama Interface ether1 akan kita ganti dengan BACKBONE karena terhubung
ke Internet dan ether2 diganti nana HOTSPOT karena akan terhubung dengan Computer
Client. Sisanya akan kita non aktifkan (disable). Penggantian nama ini
sebenarnya bersifat optional. Boleh dilakukan dan boleh tidak. Maksud saya
disini adalah hanya untuk memudahkan pengenalan saja.
Gambar setelah
penggantian adalah seperti dibawah ini :
Mengganti nama
Interface
*
*
*
Nah selanjutnya kita
akan melakukan setting MikroTik hanya dalam 3 langkah seperti yang telah
disebutkan diatas.
1. Mengaktifkan DCHP Client.
Dalam hal ini Modem
ADSL sudah harus terhubung ke interface BACKBONE dan dalam keadaan aktif.
Click
: IP –>> DHCP Client—
Click tanda (+)—>> pada interface pilih BACKBONE —>> click OK
Jika Modem ADSL pada
keadaan aktif, maka akan terlihat pesan “bond” pada status yang dimaksud. Namun
jika yang terlihat “searching” terus menerus, maka silahkan cek koneksi ADSL
anda sampai pesan “bond” muncul. Ini artinya MikroTik anda sudah mendapat IP
dari Moden ADSL.
Mengaktifkan DHCP
Client
Step pertama
selesai. Kita akan melanjutkan dengan langkah ke dua.
2. Menentukan IP Address Server Hotspot
Click
: IP–>> addresses
Disini anda akan
melihat sebuah IP address dari hasil langkah pertama. Yaitu IP Address yang
diberikan oleh Modem ADSL : 192.168.10.17. ( Modem anda mungkin saja berbeda ).
Selanjutnya kita
akan membuat sebuah IP address untuk Server Hotspot. Misalkan disini akan kita
buat dengan menggunakan IP Address 192.168.1.1/24. ( IP address ADSL harus
berbeda dengan IP Hotpsot server ).
Click
: tanda (+)–>>
masukkan IP address— pilih interface HOTSPOT—click ok
Anda tidak perlu
mengisi bagan Network dan Broadcast. Kolom ini akan terisi sendiri ketika anda
meng-clik ok.
Membuat IP address
server
Langkah ke dua sudah
selesai. Langkah terakhir adalah :
3. Mensetup Server Hotpsot
Langkah terakhir
yang akan kita lakukan adalah mensetup Server Hotpsot.
Click
: IP –>>
Hotspot–>>Server–>>Hotspot Setup
Membuat Server
Hotspot
Pilih interface :
HOTSPOT
Click
saja : Next –>>
next–>> next –next ( tidak perlu merubah apapun ), sampai pembuatan
server selesai dan akan muncul gambar seperti dibawah ini :
Server Completed
Langkah ke tiga
selesai.
Nah selesailah sudah
panduan 3 langkah menseting mikrotik. Anda sudah dapat mere-boot Mikrotik anda
dan siap untuk digunakan. Pastikan PC anda berada pada option Dynamic IP atau
siap untuk menerima IP dari MikroTik.
Selanjutnya ketika
anda membuka browsher, maka akan muncul menu login mikrotik. Masukkan user
“admin” tanpa password dan anda sudah dihantar ke Internet.
Menu Login mikrotik
Terhubung ke
Internet
Mudah bukan….???
Jadi tak perlu report-repot menseting yang semestinya tidak anda lakukan.
Jadi inilah cara
yang benar untuk menseting MikroTik secara dasar.
Selanjutnya jika
merasa diperlukan, anda dapat mengaktifkan Proxy server Local MikroTik dan
melakukan setting lain seperti PCQ atau Bandwidht Limiter dll. Namun secara
prinsip dasar, maka panduan 3 langkah tadi sudah cukup untuk mengatifkan
MikroTik anda sebagai Hotspot Server. Pilihan untuk menseting lainnya adalah
bersifat tambahan belaka.
Gambar dibawah ini
memperlihatkan beberapa steps yang secara otomatis di buat oleh MikroTik ketika
anda melakukan 3 langkah di atas. Jadi anda tidak pelu melakukan apapun karena
itu bukan pekerjaan anda.
Auto set up by
Mikrotik
Satu lagi yg tak
terlihat adalah konfigurasi firewall/NAT/Masquered yang juga sudah terseting
otomatis.
+
+
Bagi anda yang
menggunakan RB411 atau RB433, maka cara setting mikrotik dasarnya adalah
sama dengan cara diatas. Anda hanya menambah satu langkah lagi yaitu mensetting
interface wirelessnya sesuai yang anda inginkan.
Jika anda tidak
menggunakan Modem ADSL dengan DHCP servernya aktive, maka langkah nomor satu
diatas harus anda lakukan secara manual sesuai dengan jenis koneksi yang
ditentukan dari ISP anda.
*
*
Berikut ini adalah
beberapa hal penting yang sangat berguna untuk anda pahami secara dasar agar
anda memiliki pengetahuan yang sistemais :
Perlu juga diketahui
bahwa didalam mikrotik terdapat 3 ( tiga ) jenis server dasar :
1. Hotpsot server.
Yaitu server
sebagaimana yang kita buat dalam 3 langkah diatas diatas. Ini merupakan fungsi
asli dari MikroTik.
2. Proxy Server (
optional )
Yaitu server
tambahan untuk fungsi cache memory. Mikrotik menggunakan Squid dengan
konfigurasi minimum sebagai default. ( dapat anda lihat di CD installer bagi yg
menggunakan mikrotik OS )
3. Radius Server (
optional )
Yaitu server
tambahan untuk fungsi management dan accounting serta voucher generator (
Billing Hotspot ). MikroTik menggunakan User Manager dengan konfigurasi
minimum sebagai default.
Client pada radius
server adalah berbeda dengan client pada hotspot server. Namun keduanya dapat
di jalankan secara bersama-sama.
Yang saya maksud
dengan ( optional ) diatas adalah :
- Anda dapat
mengaktifkan dan menggunakan perangkat server bawaan MikroTik tersebut, atau
- Anda dapat membuat
Server-server tersebut secara mandiri dan terpisah dari MikroTik.
Misalnya anda dapat
membuat Proxy Server secara terpisah dengan menggunakan 1 unit PC. Program
Proxy Server yang paling umum adalah Squid sebagaimana mikrotik juga
menggunakannya namun dengan konfigurasi minimum. Sebagai OS nya anda dapat
menggunakan keluarga Free BSD atau Linux. Dengan menggunakan Proxy Server
terpisah maka anda dapat lebih luas mengembangkan sesuai kebutuhan anda. Untuk
skala besar malah digunakan banyak Proxy server yang saling dihubungkan menjadi
” Farm Proxy “. Disini peran “Parent Proxy “ dan “Child Proxy ” menjadi
lebih jelas.
Yang berikutnya
adalah Radius Server. Ini biasanya digunakan jika anda membuat hotspot di Hotel
atau dimana anda dapat menjual Voucher. Dapat juga digunakan untuk accounting
warnet. Ini akan tergantung dari program yang anda install pada Radius Server
tersebut.
Di dalam Mikrotik
juga sudah disediakan Radius server, namun lagi-lagi hanya dengan fungsi
minimum dan hanya untuk voucher dan Accouting ( billing hotspot ), tidak dapat
digunakan untuk menagenet warnet. Anda dapat membuat Radius server secara
terpisah dengan menggunakan 1 unit PC. Sebagai OS dapat digunakan Linux.
Selanjutnya anda tinggal menginstall Program Billing Hotspot. Program ini
biasanya dijual dalam beberapa fungsi dan harga yang berbeda.
Untuk melihat apakah
proxy server dan Radius server bawaan mikrotik ada pada server mikrotik anda,
silahkan cek :
Click
: System–>> Package
Kutipan dari internet