(Cara Efektif menangkal Kampanye Hitam)
Dijamin Manjur 98%
Pada gelaran Pemilu kali ini, baik pemilihan
wakil rakyat apalagi saat pemilihan
Presiden terasa sekali aroma persaingan yang menjurus pada tidak hanya pada
tataran perspektif tapi menurut saya sudah menjurus pada perpecahan diantara
kita semua. Baik mereka yang bergelut di partai maupun pada tataran akar
rumput. Bahkan sangat terlihat dengan kentara adanya persaingan yang “keras”
diantara pengawal bangsa kita, yakni para purnawirawan TNI yang terang-terangan
saling bersilangan antara satu dengan yang lain. Terasa kurang elok nadanya di
mata kita rakyat biasa, mereka yang seharusnya menjadi punggawa pemersatu
bangsa kelihatan haus akan kepentingan sesaat. Nauzubillahiminzalik .
Belum lagi peran televisi (swasta) yang
seharusnya menganut prinsip netral dan berimbang, seharusnya memberikan
informasi yang cek dan balance, seharusnya memberikan pembelajaran tentang
etika politik pada masyarakat luas, ternyata
sudah terbius oleh hiruk pikuk pesta demokrasi. Memihak ke salah satu calon dan
dengan pemberitaan yang sama sekali tidak memberi pelajaran kepada generasi
selanjutya, begitu juga dengan tayang talk show yang di undang katanya pengamat
tapi kenyataan adalah simpatisan salah satu pihak.
Hal ini kalau tidak di antisipasi sangat
berpeluang besar berpotensi mengganggu kehidupan bahkan bisa memecah belah berbangsa
dan bernegara.
Rasanya tidak perlu panjang lebar saya
kemukakan di sini, silakan liat dan saksikan sendiri bagaimanan kisruhnya
demokrasi kita ini.
Irisan tulisan di atas hanyalah bentuk dari
rasa prihatin dengan kondisi bangsa kita sekarang ini. Berangkat dari hal di
atas saya menghimbau kepada saudara-saudara semua, marilah kita introspeksi
kembali langkah-langkah yang sudah kita tempuh ini, saya berprinsip “BAIK itu
Belum Tentu BENAR”, tapi BENAR itu PASTI BAIK”.
Khususnya untuk mencegah dan menangkal kampanye
hitam (black campaign) saya mengusulkan dengan cara yang menurut saya manjur di
antaranya ada beberapa point :
1. Kita kasih “pingsan” (downline) dulu untuk
sementara waktu sosial media (fb,
twit**r, group milist, dll) yang ada di internet , HANYA portal-portal Sosial Media saja (yang dinonaktifkan sementara
selama ada kegiatan perpolitikan). Yang lain seperti shopping online, email dan
lainnya saya kira nggak berpengaruh.
2. Media elektroknik (tv dan radio) serta koran
dan majalah baik yang konvensional maupun yang elektronik (online) di kenakan
sanksi yang keras dan tegas jika memberitakan kampanye (berpolitik) dengan
tidak menganut prinsip keseimbangan , dengan pengawasan yang ketat (mungkin
dari KPI atau lainnya).
3. Mungkin saudara-saudara bisa menambahkan
lagi untuk point ke-3 ini.
Pertimbangan di atas karena menurut saya point
1 dan 2 sangat besar sekali pengaruhnya dalam membuat opini, karena dengan
segala kemudahannya dan sifat globalnya kedua point itulah yang berpeluang
sangat besar dalam membentuk opini masyarakat. Kedua-duanya bisa diakses oleh
siapa saja, dari penguasa sampai rakyat biasa, dari tua maupum muda, anak SD
sampe kuliahan, laki maupun perempuan, semuanya dengan mudah mengumbarnya di
jejaring Sosial Media dan Media elektronik lainnya.
Semuanya itu demi kebaikan bangsa kita, Pemilu bukan untuk main-main, perlu keseriusan bagi kita semua.Sangat menentukan masa depan kita semua.
Semuanya itu demi kebaikan bangsa kita, Pemilu bukan untuk main-main, perlu keseriusan bagi kita semua.Sangat menentukan masa depan kita semua.
Catatan : yang mungkin baik dari tulisan diatas
bisa kita ambil, yang kurang bisa saudara tambahkan, yang tidak baik mohon
untuk di abaikan saja. Terima kasih.
Sekian. Wassalam
Ahmad khalis, yang lagi galau
Kotabaru, Kalimantan Selatan 30 Mei 2014
Kotabaru, Kalimantan Selatan 30 Mei 2014
0 komentar:
Post a Comment
SIlakan Masukan Komentar Anda Pada Tulisan Ini, dan terimakasih atas komentarnya.